Kebiasaan, adat, dan etika dalam novel Angkatan 1920 – 30 an

Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, dan Etika dalam Novel Angkatan 20 – 30-an
image Source : https://pixabay.com/id/

Novel-novel di Indonesia sudah terbit sejak tahun 20 – 30-an, tepatnya tahun 1920, yaitu diawali dengan munculnya novel "Azab dan Sengsara" karya Merari Siregar. Setelah kurun waktu tersebut, novel-novel pasti memiliki ciri dan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam karya sastra. Perlu kalian ketahui, sastra Indonesia memiliki periode sastra, yakni:
  1. Periode 1920 - 1933 (Angkatan Balai Pustaka)
  2. Periode 1933 - 1942 (Angkatan Pujangga Baru)
  3. Periode 1942 - 1953 (Angkatan '45)
  4. Periode 1957 - 1961
  5. Periode 1961 - 1975
  6. Periode 1975 - 1980-an (cerita rekaan mutakhir)
Pada postingan ini kalian akan mempelajari tentang kebiasaan, adat, dan etika dalam novel Angkatan 20 – 30 an. Seperti yang telah kalian ketahui bahwa setiap periode sastra ditulis berdasarkan latar belakang tradisi yang terdapat pada masa itu. Berikut ini ciri-ciri kebiasaan, adat, dan etika dalam novel Angkatan 20 – 30-an.
  1. Problem yang dibahas adalah problem adat, misalnya perkawinan, perceraian, perebutan warisan, dan sebagainya.
  2. Pertentangan antara kaum tua (mewakili adat lama) dengan kaum muda yang terpelajar (mewakili adat kaum muda).
  3. Tema pendidikan sangat menonjol, bahkan pengarang cenderung menggurui pembaca.
  4. Cerita berlatar belakang kedaerahan (didominasi oleh daerah Sumatra).
  5. Tema cerita bersifat romantik.
Mungkin ini saja yang bisa Admin sampaiakan kurang lebih nya mohon maaf bila ada salah kata, sekian semoga postingan ini bisa membantu dan menambah wawasan kalian semua, terimakasih
Baca Juga
var jumlah = 4

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebiasaan, adat, dan etika dalam novel Angkatan 1920 – 30 an"

Post a Comment